Menyimpannya tak semudah meniup angin
Layaknya badai besar,
Ku selalu merasa terjangannya begitu kuat
Hanya saja terselip di reruntuhan hati
Begitu aku terpaku melihat kedatanganmu
Hari seolah berubah indah
Namun menatap seseorang disampingmu
Terasa seakan kematian mendekatiku perlahan-lahan
Aku dengan enggannya mengakui bahwa dia pantas di sampingmu
Kini hanya sesal yang menyeruak ke permukaan
cinta tlah lama ku pendam
Semakin lama semakin tak bermakna
Tak mungkin ku bisikan lagi cinta itu
Haruskah ku terluka lagi
Kesadaranku sudah cukup menyakitiku
Apa perlu ku mengejarmu
Mungkin terlambat...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar