Melihatmu berdiri tegak dengan angkuhnya
Masih saja membuat kenangan berkecamuk dalam pikiranku
Walau seharusnya luka telah meremuk redamkan semua
Tapi nyatanya masih saja menghantui gerakku
Dan saat pandangan terarah, tertuju, dan tertabrak
Takkan mungkin ku rusak harga diri yang semakin menjatuhkanku
Ego meracuni hatiku dan dia
Berpaling cepat membuang wajah
Saat itu juga metaku meneteskan kesedihannya
Hanya untuk menyimpan dan merahasiakan rasa
Kehilangan merasuki jiwaku
Memperparah luka terdahulu
Dengung, dengar dan sampaikanlah rintihku atas namanya
Petir, tunjukkan kemarahan suaramu
Layaknya luka laluku dan sekarang
Cinta, tetaplah diam dan jangan menampakkan wujudmu atas dirinya
Kehilangan, kerinduan, keangkuhan sikapnya
Menyeruak mencipta sang bingung
Yang tumbuh semakin besar dan menyesatkan
Tanpa bisa ku bertemu sebuah akhir yang jelas